Loading…
Artikel, Kesehatan

Periksakan ke Dokter Umum untuk Memastikan Diagnosa Usus Buntu


Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedInEmail this to someone
a-woman-has-abdominal-pain

Seseorang yang mengalami gangguan usus buntu umumnya merasakan sakit pada bagian kanan perut. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah memeriksakan diri ke dokter umum.

Untuk memastikan diagnosa terhadap usus buntu atau penyakit lain, dokter umum akan terlebih dulu memeriksa riwayat kesehatan Anda, kemudian menanyakan gejala yang dialami. Berikut tahap pemeriksaan akan dilakukan.

  • Dokter akan menjalankan pemeriksaan fisik dengan menekan bagian perut yang sakit secara perlahan. Jika saat tekanan dilepas timbul rasa sakit pada usus buntu yang lama kelamaan menjadi semakin parah, maka bisa jadi memang menandakan adanya peradangan pada peritoneum yang berdekatan. Dokter juga dapat memeriksa kecenderungan kekakuan perut saat ditekan sebagai gejala peradangan.
  • Untuk mendeteksi kemungkinan penyakit lain, dengan mengenakan sarung tangan, dokter juga dapat memeriksa anus pasien. Sementara pada wanita, dokter dapat memeriksa panggul untuk mendeteksi kemungkinan gangguan ginekologi.
  • Tes urine untuk mendiagnosis kemungkinan infeksi saluran kencing atau batu ginjal.
  • Tes darah untuk memeriksa kemungkinan infeksi dengan pengecekan kadar sel darah putih.
  • Dokter dapat menyarankan sinar X, USG, ataupun CT scan perut untuk mengonfirmasi apendisitis atau gangguan lain.

Jika rasa sakit yang dialami pasien ternyata memang diakibatkan gangguan usus buntu yang memerlukan operasi atau penanganan intensif lebih lanjut, maka pasien akan dirujuk ke dokter spesialis bedah. Dokter bedah juga yang akan menentukan apakah perawatan yang diberikan cukup dengan antibiotik atau memerlukan prosedur operasi.

Dokter spesialis bedah yang bergelar Sp.B sebelumnya adalah dokter umum yang telah lebih dulu menjalani pendidikan spesialis selama 5 – 7 tahun atau 10 – 14 semester. Waktu belajar yang panjang ini dikarenakan pembedahan yang dapat berlangsung berjam-jam membutuhkan kesabaran, ketelitian, dan kemampuan motorik yang andal dari dokter spesialis bedah. Selain itu sebelum menjalankan operasi, seorang dokter bedah umumnya punya tanggung jawab dan kewenangan sebagai berikut:

  • Mempelajari rekam medis pasien dan menginformasikan hasil pascaoperasi.
  • Memastikan kondisi fisik pasien siap sebelum operasi dijadwalkan.
  • Memastikan kelengkapan instrumen bedah.
  • Memberikan informasi seputar risiko-risiko yang dapat dialami pasien yang menjalani operasi.
  • Memonitor hasil operasi dan perawatan pemulihan.  

Di Indonesia, para spesialis bedah bergabung dalam IKABI (Perhimpunan Spesialis Bedah Indonesia) atau  ISA (Indonesian Surgeon Association) yang terbagi menjadi subspesialisasinya masing-masing. Spesialis bedah umum sendiri menangani operasi pada bagian tubuh seperti: perut dan saluran cerna, kepala dan leher, pembuluh darah, payudara, kulit, pembuluh darah, serta tumor di berbagai area tubuh, kecuali jantung dan pembuluh darah dalam otak.

Facebook Comments