Loading…
Artikel, Jantung

Mitos dan Fakta Angin Duduk


Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedInEmail this to someone
cnutzp2ueaayfgx

Anda mungkin sudah sering mendengar istilah Angin Duduk. Lantas apakah sudah benar-benar tahu, apakah yang sebenarnya dimaksud dengan “Angin Duduk”?

Angin duduk merupakan istilah yang sering digunakan masyarakat awam untuk menggambarkan sebuah penyakit yang dirasa seperti ‘masuk angin hebat’, yang serangannya dapat terjadi kapan saja bahkan ketika sedang diam atau duduk. Gejala yang dirasa saat mengalami angin duduk, meliputi: nyeri dada hebat seperti ditindih benda berat, rasa terbakar (panas), seperti ditusuk, diperas dan dipelintir, sulit bernafas (sesak nafas), keluar keringat berlebihan, keringat dingin, lemas, dan rasa lelah yang tidak jelas.

Namun, apakah benar jika Anda atau ada kerabat yang mengalami gejala demikian, mengalami angin duduk, si masuk angin yang dahsyat? Berikut ini beberapa mitos dan fakta seputar informasi mengenai angin duduk:

Angin Duduk = masuk angin hebat saat duduk (MITOS)

Ini tentu mitos dan salah kaprah. Sebenarnya, tidak ada penyakit yang bernama “Angin Duduk” dalam dunia kedokteran. Adapun gejala yang dirasa pasien sebagaimana yang disebutkan sebelumnya mengacu pada sebuah penyakit jantung koroner bernama Angina Pectoris atau Angina.

Angin duduk mematikan (FAKTA)

Angin duduk atau yang dalam istilah medis disebut dengan Angina Pectoris ini memang benar dapat menyebabkan kematian. Beberapa diantara penyebab “Angin Duduk” berpotensi menimbulkan kematian dalam waktu singkat, seperti serangan sumbatan pembuluh darah jantung  (Sindrom Koroner Akut).

Karena disamakan dengan masuk angin maka yang umum dilakukan adalah dengan minum larutan penolak masuk angin, menggosokkan balsam, atau melakukan kerokan di bagian tubuh yang dirasa sakit. Namun, dengan demikian bisa saja 30 menit kemudian penderita meninggal dunia.

Sering masuk angin akan menjadi angin duduk (MITOS)

Di dalam dunia kedokteran, istilah angin duduk mengarah pada penyakit jantung yang disebut Sindroma Koroner Akut (SKA). SKA adalah salah satu manifestasi klinis dari Penyakit Jantung Koroner (PJK). Gejala dari SKA adalah berupa sindrom klinis dimana gejala utama berupa serangan nyeri dada, sedangkan gejala lainnya adalah nyeri pada lengan, bahu, leher, ulu hati, nafas yang pendek dan sesak, mual, muntah, dan sebagainya.

Jadi angin duduk bukan karena masalah sering masuk angin. Sumber masalah sesungguhnya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi). Penyempitan tersebut menyebabkan sebagian jantung tidak mendapat oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga pasokan darah ke jantung pun tidak seimbang. Kondisi ini akhirnya mengakibatkan kerusakan pada otot jantung yang dapat menyebabkan kematian.

Pertolongan tidak boleh lewat dari 15 menit (FAKTA)

Gejala yang mengindikasikan angin duduk adalah nyeri di dada, nyeri di ulu hati yang seringkali disertai perasaan cemas dan rasa seperti terasa sensasi remasan di leher, serta keluarnya keringat dingin yang berlebihan. Jika merasakan gejala demikian, maka segeralah pergi ke rumah sakit karena kemungkinan besar merupakan indikasi angin duduk terkait gejala sindrom serangan jantung koroner akut. Bila tidak segera ditangani, penderitanya dapat meninggal tiba-tiba hanya dalam waktu 15-30 menit setelah serangan pertama. Itulah mengapa angina atau angin duduk memerlukan penanganan gawat darurat.

Orang kegemukan sering alami angin duduk (FAKTA)

Berat badan yang sehat penting untuk dipertahankan. Karena “angin duduk” merupakan penyakit yang berurusan dengan jantung, maka tidak salah bisa dikaitkan dengan orang yang kegemukan. Seseorang yang mengalami obesitas, jantungnya akan lebih sulit mengedarkan darah sehingga harus memompa lebih keras. Lama-kelamaan hal ini dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu “angin duduk”.

Sumber: ghiboo, kompas, detik

Facebook Comments