Loading…
Artikel, Kesehatan Anak, Kesehatan Jiwa

Bagaimana Para Suami dapat Membantu Istri yang Mengalami PPD


Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedInEmail this to someone
ik-naitre-grandir-maman-depression-postpartum-babyblue

Seorang istri yang mengalami Postpartum Depression (PPD) memang memerlukan perhatian khusus oleh para suaminya. Namun di sisi lain, PPD yang dialami para istri bisa berdampak kepada para suami. Suami bisa mengalami hal yang frustatif, ketika melihat seorang istri yang merasa depresi saat dikaruniai buah hati.

Postpartum Depression (PPD) atau depresi pasca melahirkan merupakan depresi yang dialami oleh seorang perempuan setelah masa persalinan. Seperti penderita depresi pada umumnya, seorang perempuan yang mengalami depresi pasca melahirkan tidak jarang memiliki perasaan sensitif, mudah tersinggung, pesimistis dan mudah murung atau bersedih hati tanpa ada sebab yang jelas.

Dukungan yang paling besar pengaruhnya adalah dukungan yang diberikan dari orang paling dekat, tidak lain adalah suaminya sendiri. Maka, untuk para suami dengan istri yang mengalami PPD, Anda dapat perhatikan hal-hal sebagai berikut:

  • Dalam buku yang ditulis oleh Karen Kleiman, M.S.W dengan judul  The Postpartum Husband mengatakan bahwa penelitian telah menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami depresi akan membaik dengan dukungan yang konsisten dari seseorang yang sangat berarti dan sangat dekat. Untuk kasus ini, dapat dikatakan suami adalah orang yang sangat berarti dalam membantu para perempuan tersebut.
  • Seorang suami harus serius dalam menjalankan proses pendampingan pasangannya yang mengalami PPD, namun bukan berarti menjadi terlalu keras pada diri sendiri kan hal tersebut malah bukan membantu pasangan keluar dari PPD malah membuat kacau dan Anda menjadi kewalahan.
  • Semakin lama Anda berpura-pura meyakini bahwa depresi akan hilang dengan sendirinya dan menyangkal kenyataan yang ada, maka pemulihan pada pasangan akan semakin sulit.
  • Sebagai seorang suami, sebaiknya Anda tidak terlalu berekspektasi dan mengharap apapun dari istri Anda. Semakin banyak seorang suami berharap maka semakin besar tuntutan yang diberikan baik secara sengaja atau tidak, sehingga semakin sulit pula pemulihan terjadi pada pasangan Anda.
  • Yakinlah bahwa kondisi istri Anda akan membaik. Situasi di rumah akan lebih kondusif, pada waktunya. Anda akan memiliki istri Anda dan kehidupan Anda kembali.
  • Memutuskan segala keputusan yang berhubungan dengan rumah tangga serta menjalani pekerjaan rumah tangga secara bersama-sama, seperti menjaga anak, mencuci piring atau pakaian, membersihkan rumah dilakukan secara bersama-sama, sehingga istri Anda merasa terbantu.
  • Selalu meyakini Anda maupun istri Anda bahwa buah hati yang dia lahirkan adalah tanggung jawab bersama sehingga tidak perlu khawatir karena Anda siap untuk membantu dalam menjaga perkembangan si buah hati.

 

Facebook Comments